BERITA BOLA
Target mencuri poin di kandang Borneo FC tidak bisa diwujudkan oleh Arema FC di Stadion Segiri, Samarinda Senin (9/4/2018). Karena mereka justru menelan kekalahan 1-2.
Pada babak pertama, Arema sempat unggul lewat tandukan Thiago Furtuoso. Namun sayang, keunggulan itu bisa dibalas dengan dua gol Borneo FC yang disumbangkan Titus Bonai dan Lerby Eliandry.
Kekalahan ini membuat posisi Arema terdampar di zona degradasi tepatnya urutan 17. Karena mereka baru mengantongi satu poin. Arema hanya unggul produktifitas gol saja jika dibandingkan dengan tim juru kunci, Mitra Kukar.
Namun terlepas dari hasil buruk tersebut, pelatih Arema, Joko ‘Getuk’ Susilo menilai sudah ada perubahan dalam performa timnya. Terutama di babak pertama. Dendi Santoso dkk. tampil dominan dan memiliki banyak peluang. Mereka juga leading satu gol. “Sebenarnya permainan tadi sudah lebih baik daripada dua pertandingan sebelumnya. Tapi memang secara hasil kami masih belum bisa mendapatkan kemenangan,” katanya.
Getuk melihat faktor turunnya konsentrasi menjadi hal utama yang membuat kemenangan gagal diraih. Karena pada babak kedua, Borneo bermain lebih ngotot sehingga fokus pemain Singo Edan mulai goyah.
“Saya pikir bukan masalah fisik yang membuat kami kecolongan dua gol pada babak kedua. Tapi lebih pada konsentrasi,” tegas dia.
Selain itu, Getuk juga menilai wasit, Adi Riyanto asal Kendal membuat timnya banyak tertekan. Lantaran keputusan wasit justru lebih memihak kepada tim tuan rumah.
“Sebenarnya kami tidak ingin mencari alasan atas kekalahan ini. Tapi perlu saya sampaikan kalau wasit banyak merugikan kami. Sehingga Arema lebih tertekan pada babak kedua. Efeknya juga membuat pemain kami kehilangan konsentrasi,” protes Getuk.
Dalam pertandingan ini, Arema menurunkan skema berbeda pada babak pertama. Mereka menurunkan formasi 5-2-2-1. Ada tiga stoper yang diturunkan untuk meredam lini depan Borneo FC. Mereka adalah Bagas Adi, Arthur Cunha dan Israel Wamiau.
Namun setelah tuan rumah bisa membalikkan keadaan, Singo Edan tampil lebih menyerang dengan 4-2-1-3. Tiga penyerang diturunkan untuk bisa mencuri poin. Tapi sayang, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Arema kembali menelan kekalahan kedua musim ini.
Getuk Menilai Performa Arema Telah Meningkat, Meskipun Kalah
Getuk Menilai Performa Arema Telah Meningkat, Meskipun Kalah
Target mencuri poin di kandang Borneo FC tidak bisa diwujudkan oleh Arema FC di Stadion Segiri, Samarinda Senin (9/4/2018). Karena mereka justru menelan kekalahan 1-2.
Pada babak pertama, Arema sempat unggul lewat tandukan Thiago Furtuoso. Namun sayang, keunggulan itu bisa dibalas dengan dua gol Borneo FC yang disumbangkan Titus Bonai dan Lerby Eliandry.
Kekalahan ini membuat posisi Arema terdampar di zona degradasi tepatnya urutan 17. Karena mereka baru mengantongi satu poin. Arema hanya unggul produktifitas gol saja jika dibandingkan dengan tim juru kunci, Mitra Kukar.
Namun terlepas dari hasil buruk tersebut, pelatih Arema, Joko ‘Getuk’ Susilo menilai sudah ada perubahan dalam performa timnya. Terutama di babak pertama. Dendi Santoso dkk. tampil dominan dan memiliki banyak peluang. Mereka juga leading satu gol. “Sebenarnya permainan tadi sudah lebih baik daripada dua pertandingan sebelumnya. Tapi memang secara hasil kami masih belum bisa mendapatkan kemenangan,” katanya.
Getuk melihat faktor turunnya konsentrasi menjadi hal utama yang membuat kemenangan gagal diraih. Karena pada babak kedua, Borneo bermain lebih ngotot sehingga fokus pemain Singo Edan mulai goyah.
“Saya pikir bukan masalah fisik yang membuat kami kecolongan dua gol pada babak kedua. Tapi lebih pada konsentrasi,” tegas dia.
Selain itu, Getuk juga menilai wasit, Adi Riyanto asal Kendal membuat timnya banyak tertekan. Lantaran keputusan wasit justru lebih memihak kepada tim tuan rumah.
“Sebenarnya kami tidak ingin mencari alasan atas kekalahan ini. Tapi perlu saya sampaikan kalau wasit banyak merugikan kami. Sehingga Arema lebih tertekan pada babak kedua. Efeknya juga membuat pemain kami kehilangan konsentrasi,” protes Getuk.
Dalam pertandingan ini, Arema menurunkan skema berbeda pada babak pertama. Mereka menurunkan formasi 5-2-2-1. Ada tiga stoper yang diturunkan untuk meredam lini depan Borneo FC. Mereka adalah Bagas Adi, Arthur Cunha dan Israel Wamiau.
Namun setelah tuan rumah bisa membalikkan keadaan, Singo Edan tampil lebih menyerang dengan 4-2-1-3. Tiga penyerang diturunkan untuk bisa mencuri poin. Tapi sayang, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Arema kembali menelan kekalahan kedua musim ini.
0 comments: