BERITA BOLA
LIVERPOOL tampil luar biasa di Liga Champions 2017-2018. The Reds –julukan Liverpool– selangkah lagi lolos ke partai puncak setelah pada leg I semifinal, klub asuhan Jurgen Klopp menang 5-2 atas AS Roma. Selain itu, Liverpool juga memegang dua rekor impresif musim ini.
Liverpool tercatat sebagai klub paling produktif dengan koleksi 38 gol. Selain itu, Mohamed Salah dan kawan-kawan juga tercatat sebagai satu-satunya klub yang belum merasakan kekalahan di Liga Champions 2017-2018.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat Liverpool tidak dijagokan menjadi kampiun musim ini. Apa saja?
Berikut 3 alasan Liverpool takkan juara Liga Champions 2017-2018, mengutip dari Sportskeeda:
3. Kurang Berpengalaman
Liverpool memang memiliki sejarah panjang di Liga Champions dengan koleksi lima gelar. Akan tetapi jika menilik skuad saat ini, tak ada satu pun dari mereka yang pernah mengangkat trofi si Kuping Besar. Bisa dibilang hanya Alberto Moreno yang pernah mengangkat trofi antarklub Eropa, itu pun hanya di ajang Liga Eropa bersama Sevilla.
Karena itu, minimnya pengalaman membuat mental pemain Liverpool diragukan saat berhadapan dengan klub-klub yang memiliki sejarah panjang, plus dihuni pemain-pemain matang pengalaman macam Real Madrid atau Bayern Munich.
2. Ancaman dari Roma di Leg II Semifinal
Meski menang 5-2 di leg I atas Roma, namun bukan berarti Liverpool bisa berleha-leha. Liverpool harus mengambil pelajaran dari Barcelona saat bertemu Giallorossi –julukan Roma. Pada leg I perempatfinal, Barcelona menang 4-1. Akan tetapi saat tampil di kandang Roma, klub asuhan Ernesto Valverde itu takluk 0-3 sehingga tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
Selain itu, Roma juga memiliki catatan kandang apik kontra klub asal Inggris di Liga Champions musim ini. Di fase grup, Roma sempat menghajar Chelsea 3-0! Jika Liverpool takluk 0-3 dari Roma, mereka harus rela tersingkir dari Liga Champions.
1. Lawan Sulit di Final
Liverpool dapat menyingkirkan Roma di semifinal, namun di partai final mereka harus menghadapi pemenang semifinal lain antara Bayern dan Madrid. Strategi gegenpressing yang ditunjukkan Klopp memang berhasil saat menyingkirkan Manchester City di perempatfinal, namun pola yang sama belum tentu sukses saat bersua Die Roten –julukan Bayern.
Bayern ditangani Jupp Heynckes yang pernah mengalahkan Borussia Dortmund racikan Klopp di final Liga Champions 2012-2013. Sementara itu, Madrid merupakan klub paling berpengalaman di Liga Champions. Hal itu terlihat dari jumlah trofi yang dikoleksi Madrid di Liga Champions yakni 12 gelar. Selain itu, mereka juga bertekad menjadi klub pertama di era Liga Champions yang sanggup mengoleksi tiga trofi beruntun.
3 Alasan Liverpool Tak Akan Juara Liga Champions 2017-2018
3 Alasan Liverpool Tak Akan Juara Liga Champions 2017-2018
LIVERPOOL tampil luar biasa di Liga Champions 2017-2018. The Reds –julukan Liverpool– selangkah lagi lolos ke partai puncak setelah pada leg I semifinal, klub asuhan Jurgen Klopp menang 5-2 atas AS Roma. Selain itu, Liverpool juga memegang dua rekor impresif musim ini.
Liverpool tercatat sebagai klub paling produktif dengan koleksi 38 gol. Selain itu, Mohamed Salah dan kawan-kawan juga tercatat sebagai satu-satunya klub yang belum merasakan kekalahan di Liga Champions 2017-2018.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat Liverpool tidak dijagokan menjadi kampiun musim ini. Apa saja?
Berikut 3 alasan Liverpool takkan juara Liga Champions 2017-2018, mengutip dari Sportskeeda:
3. Kurang Berpengalaman
Liverpool memang memiliki sejarah panjang di Liga Champions dengan koleksi lima gelar. Akan tetapi jika menilik skuad saat ini, tak ada satu pun dari mereka yang pernah mengangkat trofi si Kuping Besar. Bisa dibilang hanya Alberto Moreno yang pernah mengangkat trofi antarklub Eropa, itu pun hanya di ajang Liga Eropa bersama Sevilla.
Karena itu, minimnya pengalaman membuat mental pemain Liverpool diragukan saat berhadapan dengan klub-klub yang memiliki sejarah panjang, plus dihuni pemain-pemain matang pengalaman macam Real Madrid atau Bayern Munich.
2. Ancaman dari Roma di Leg II Semifinal
Meski menang 5-2 di leg I atas Roma, namun bukan berarti Liverpool bisa berleha-leha. Liverpool harus mengambil pelajaran dari Barcelona saat bertemu Giallorossi –julukan Roma. Pada leg I perempatfinal, Barcelona menang 4-1. Akan tetapi saat tampil di kandang Roma, klub asuhan Ernesto Valverde itu takluk 0-3 sehingga tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
Selain itu, Roma juga memiliki catatan kandang apik kontra klub asal Inggris di Liga Champions musim ini. Di fase grup, Roma sempat menghajar Chelsea 3-0! Jika Liverpool takluk 0-3 dari Roma, mereka harus rela tersingkir dari Liga Champions.
1. Lawan Sulit di Final
Liverpool dapat menyingkirkan Roma di semifinal, namun di partai final mereka harus menghadapi pemenang semifinal lain antara Bayern dan Madrid. Strategi gegenpressing yang ditunjukkan Klopp memang berhasil saat menyingkirkan Manchester City di perempatfinal, namun pola yang sama belum tentu sukses saat bersua Die Roten –julukan Bayern.
Bayern ditangani Jupp Heynckes yang pernah mengalahkan Borussia Dortmund racikan Klopp di final Liga Champions 2012-2013. Sementara itu, Madrid merupakan klub paling berpengalaman di Liga Champions. Hal itu terlihat dari jumlah trofi yang dikoleksi Madrid di Liga Champions yakni 12 gelar. Selain itu, mereka juga bertekad menjadi klub pertama di era Liga Champions yang sanggup mengoleksi tiga trofi beruntun.
0 comments: