BERITA BOLA
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, merupakan salah satu juru taktik besar yang menerima gaji di luar nalar. Akibat dari penghasilan besar terebut, Mourinho sampai harus berurusan dengan masalah pajak. Dirinya terjerat masalah pajak ketika melatih Real Madrid, namun The Special One –julukan Mourinho– dikabarkan segera menyelesaikan masalah tersebut.
Mourinho dituduh melakukan pengemplangan pajak oleh pemerintah Spanyol dari 2011 hingga 2012. Mourinho pun sempat dikabarkan dipanggil jaksa penuntut umum guna mengklarifikasi masalah ini dalam persidangan pada awal September 2017.
Saat itu Mourinho dan perwakilannya membantah telah mendapatkan panggilan dari jaksa penuntut umum, karena tuduhan telah menggelapkan pajak penghasilan sebesar 3,3 juta euro (Rp55 miliar). Karena itu, Mourinho tidak terbang ke Spanyol untuk melakukan persidangan.
Akan tetapi, pada Jumat 3 November 2017, Mourinho akhirnya menghadiri pengadilan di Pozuelo de Alcarcon, guna menyelesaikan kasusnya itu. Setelah menjalani persidangan tersebut, Mourinho mengatakan bahwa kasusnya telah selesai.
Seperti yang dilansir dari Football Espana, Rabu (9/5/2018), Mourinho dikabarkan akan membayar denda sebesar 800.000 euro (Rp13 miliar) untuk menghindari hukuman 12 bulan kurungan penjara. Hal itu dirasa lebih baik, ketimbang The Special One harus absen melatih Man United selama satu tahun.
Mourinho bukanlah orang pertama dalam dunia sepakbola yang pernah terkena kasus pajak di Tanah Spanyol. Sebelumnya, sempat juga ada nama Lionel Messi, Javier Mascherano, Cristiano Ronaldo, Neymar Jr, dan Sandro Rossell.
Spanyol memang termasuk negara yang menegakkan peraturan pajak dengan ketat, demi pemasukan kas negara. Dengan gaji yang luar biasa besar dari para pesepakbola ataupun pelatih, maka mereka akan menjadi sasaran empuk bagi pendapatan negara melalui pajak.
Menurut peraturan pajak di Spanyol, tiap pelaku olahraga non-lokal diwajibkan untuk membayar pajak sebesar 24,75 persen kepada pemerintah. Sementara itu, pajak yang jauh lebih besar harus dibayarkan pelaku sepakbola lokal, di mana mereka diharuskan untuk membayar 48 persen dari pemasukan setiap tahunnya.
Jose Mourinho Mengungkapkan Segera Menyelesaikan Kasus Pajak Yang Berada di Spanyol
Jose Mourinho Mengungkapkan Segera Menyelesaikan Kasus Pajak Yang Berada di Spanyol
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, merupakan salah satu juru taktik besar yang menerima gaji di luar nalar. Akibat dari penghasilan besar terebut, Mourinho sampai harus berurusan dengan masalah pajak. Dirinya terjerat masalah pajak ketika melatih Real Madrid, namun The Special One –julukan Mourinho– dikabarkan segera menyelesaikan masalah tersebut.
Mourinho dituduh melakukan pengemplangan pajak oleh pemerintah Spanyol dari 2011 hingga 2012. Mourinho pun sempat dikabarkan dipanggil jaksa penuntut umum guna mengklarifikasi masalah ini dalam persidangan pada awal September 2017.
Saat itu Mourinho dan perwakilannya membantah telah mendapatkan panggilan dari jaksa penuntut umum, karena tuduhan telah menggelapkan pajak penghasilan sebesar 3,3 juta euro (Rp55 miliar). Karena itu, Mourinho tidak terbang ke Spanyol untuk melakukan persidangan.
Akan tetapi, pada Jumat 3 November 2017, Mourinho akhirnya menghadiri pengadilan di Pozuelo de Alcarcon, guna menyelesaikan kasusnya itu. Setelah menjalani persidangan tersebut, Mourinho mengatakan bahwa kasusnya telah selesai.
Seperti yang dilansir dari Football Espana, Rabu (9/5/2018), Mourinho dikabarkan akan membayar denda sebesar 800.000 euro (Rp13 miliar) untuk menghindari hukuman 12 bulan kurungan penjara. Hal itu dirasa lebih baik, ketimbang The Special One harus absen melatih Man United selama satu tahun.
Mourinho bukanlah orang pertama dalam dunia sepakbola yang pernah terkena kasus pajak di Tanah Spanyol. Sebelumnya, sempat juga ada nama Lionel Messi, Javier Mascherano, Cristiano Ronaldo, Neymar Jr, dan Sandro Rossell.
Spanyol memang termasuk negara yang menegakkan peraturan pajak dengan ketat, demi pemasukan kas negara. Dengan gaji yang luar biasa besar dari para pesepakbola ataupun pelatih, maka mereka akan menjadi sasaran empuk bagi pendapatan negara melalui pajak.
Menurut peraturan pajak di Spanyol, tiap pelaku olahraga non-lokal diwajibkan untuk membayar pajak sebesar 24,75 persen kepada pemerintah. Sementara itu, pajak yang jauh lebih besar harus dibayarkan pelaku sepakbola lokal, di mana mereka diharuskan untuk membayar 48 persen dari pemasukan setiap tahunnya.






0 comments: