BERITA BOLA
LOUIS van Gaal dipercaya melatih Manchester United setelah pelatih sebelumnya, David Moyes gagal memenuhi harapan para petinggi tim tersebut hingga akhirnya dipecat. Di musim pertamanya menangani Man United, Van Gaal bisa dibilang sukses, namun seiring berjalannya waktu, The Red Devils –julukan Man United– kembali memperlihatkan hasil buruk.
Selama menangani Man United, banyak pemain yang awalnya berada tim utama menjadi lebih banyak berada di bangku cadangan. Bahkan, ada beberapa pemain yang dijual oleh Van Gaal lantaran tidak mampu bermain dengan arahan yang sudah ia berikan.
Kendati demikian, banyak pihak mengkritik keputusan Van Gaal yang menjual beberapa pemain yang masih memiliki potensi besar saat melatih Man United tersebut. Padahal, pemain-pemain tersebut memiliki keterampilan dan kemampuan yang secara keseluruhan dipercaya mampu membawa Man United menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka siapa sajakah para pemain yang seharusnya tidak dijual Van Gaal sewaktu masih melatih Man United?
5. Jonny Evans (West Bromwich Albion)
Jonny Evans sudah cukup lama membela Man United, yakni kurang lebih selama tujuh musim. Bahkan, bersama The Red Devils, Evans hampir mencapai 200 penampilan. Akan tetapi, sejak kedatangan Van Gaal, Evans kehilangan posisinya di skuad utama Man United. Alhasil, ia pun dijual ke West Brom pada bursa transfer musim panas 2015.
Keputusan tersebut diakui Sir Alex Ferguson merupakan keputusan yang menggagetkan. Sir Alex padahal menyebut Evans merupakan salah satu bek terbaik di negara tersebut kala itu. Akan tetapi, Van Gaal merasa berbeda dengan apa yang dikatakan Sir Alex.
Meski begitu, ketika Van Gaal tak lagi melatih Man United, The Red Devils kini tengah mengalami kekurangan pemain belakang yang mumpuni. Padahal, jika Van Gaal tidak menjual Evans, mungkin Man United tidak perlu mencari bek kuat sekarang-sekarang ini.
4. Patrice Evra (West Ham United)
Mantan pelatih Man United, Sir Alex Ferguson, menyebut Patrice Evra merupakan salah satu bek sayap kiri terbaik di Eropa. Bersama Man United, banyak gelar yang sudah didapatkan Evra selama delapan musimnya di tim tersebut.
Akan tetapi, ketika era Van Gaal, Evra malah dibiarkan begitu saja ketika dipinang oleh tim Raksasa Italia, yakni Juventus. Bersama Juventus, ia turut menjadi salah satu kesuksesan tim tersebut untuk mendominasi Liga Italia.
Lantas, Van Gaal keputusan yang membiarkan kepergian Evra pun dipertanyakan oleh pelatih Man United saat ini, yaitu Jose Mourinho. Mou menyebut Man United telah melakukan kesalahan besar karena menjual Evra.
3. Rafael da Silva (Olympique Lyon)
Ryan Giggs mengaku kecewa dengan keputusan Van Gaal yang menjual Rafael ke Olympique Lyon. Menurut Giggs, Rafael merupakan salah satu dari tiga pemain Man United yang seharusnya tidak dijual begitu saja oleh Van Gaal.
Pemain asal Brasil itu kini menjadi pemain utama di Lyon dan kerap kali menjadi pemain penting dalam sebuah pertandingan. Keputusan tersebut tentu menjadi sebuah penyesalan bagi fans Man United yang melihat salah satu pemainnya dijual ke tim lain.
2. Angel di Maria (Paris Saint-Germain)
Kedatangan Di Maria dari Real Madrid ke Man United digadang-gadang akan menjadi pemain kunci kesuksesan The Red Devils di musim tersebut. Akan tetapi, pada kenyataan malah terbalik. Di Maria justru bermain buruk dan seakan-akan tidak memperlihatkan bagaimana pemain bintang bermain.
Di Maria pun memberikan alasan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut pemain berpaspor Argentina itu, semua kesalahan terjadi karena kebijakan Van Gaal. Menurutnya, Van Gaal memainkannya di posisi yang tidak sesuai dengannya. Alhasil, dia pun tak dapat mengeluarkan performa terbaiknya.
Apabila, kedua orang tersebut dapat lebih saling mengerti, maka seharusnya Di Maria masih berada di Old Trafford. Tentu Di Maria akan kembali menjadi pemain hebat sama persis dengan apa yang pernah ia perlihatkan saat masih di Madrid dan juga ketika membela PSG.
1. Wilfried Zaha (Crystal Palace)
Sebenarnya, Wilfried Zaha sudah jarang dimaikan sejak era David Moyes. Akan tetapi, Van Gaal lebih jarang lagi memainkan pemain berkebangsaan Pantai Gading itu, malahan ia menjual pemain tersebut di masa kepelatihannya.
Menurut mantan pemain Man United, Rio Ferdinand, The Red Devils telah kehilangan sosok pemain muda hebat saat menjual Zaha. Pernyataan Ferdinand itu pun didukung dengan hasil gemilang Zaha selama membela Palace sejak musim 2015. Zaha mampu menjelma menjadi sosok winger yang menakutkan bagi tim lawan.
Kurangnya waktu bermain bersama Man United diduga menjadi alasan utama mengapa Zaha tidak memperlihatkan performa apiknya tersebut. Namun, dengan dijualnya Zaha pada era Van Gaal membuat Man United kehilangan salah satu bibit pesepakbola terbaiknya.
Manchester United Tidak Seharusnya Menjual ke 5 Pemain Dalam Era Van Gaal
Manchester United Tidak Seharusnya Menjual ke 5 Pemain Dalam Era Van Gaal
LOUIS van Gaal dipercaya melatih Manchester United setelah pelatih sebelumnya, David Moyes gagal memenuhi harapan para petinggi tim tersebut hingga akhirnya dipecat. Di musim pertamanya menangani Man United, Van Gaal bisa dibilang sukses, namun seiring berjalannya waktu, The Red Devils –julukan Man United– kembali memperlihatkan hasil buruk.
Selama menangani Man United, banyak pemain yang awalnya berada tim utama menjadi lebih banyak berada di bangku cadangan. Bahkan, ada beberapa pemain yang dijual oleh Van Gaal lantaran tidak mampu bermain dengan arahan yang sudah ia berikan.
Kendati demikian, banyak pihak mengkritik keputusan Van Gaal yang menjual beberapa pemain yang masih memiliki potensi besar saat melatih Man United tersebut. Padahal, pemain-pemain tersebut memiliki keterampilan dan kemampuan yang secara keseluruhan dipercaya mampu membawa Man United menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka siapa sajakah para pemain yang seharusnya tidak dijual Van Gaal sewaktu masih melatih Man United?
5. Jonny Evans (West Bromwich Albion)
Jonny Evans sudah cukup lama membela Man United, yakni kurang lebih selama tujuh musim. Bahkan, bersama The Red Devils, Evans hampir mencapai 200 penampilan. Akan tetapi, sejak kedatangan Van Gaal, Evans kehilangan posisinya di skuad utama Man United. Alhasil, ia pun dijual ke West Brom pada bursa transfer musim panas 2015.
Keputusan tersebut diakui Sir Alex Ferguson merupakan keputusan yang menggagetkan. Sir Alex padahal menyebut Evans merupakan salah satu bek terbaik di negara tersebut kala itu. Akan tetapi, Van Gaal merasa berbeda dengan apa yang dikatakan Sir Alex.
Meski begitu, ketika Van Gaal tak lagi melatih Man United, The Red Devils kini tengah mengalami kekurangan pemain belakang yang mumpuni. Padahal, jika Van Gaal tidak menjual Evans, mungkin Man United tidak perlu mencari bek kuat sekarang-sekarang ini.
4. Patrice Evra (West Ham United)
Mantan pelatih Man United, Sir Alex Ferguson, menyebut Patrice Evra merupakan salah satu bek sayap kiri terbaik di Eropa. Bersama Man United, banyak gelar yang sudah didapatkan Evra selama delapan musimnya di tim tersebut.
Akan tetapi, ketika era Van Gaal, Evra malah dibiarkan begitu saja ketika dipinang oleh tim Raksasa Italia, yakni Juventus. Bersama Juventus, ia turut menjadi salah satu kesuksesan tim tersebut untuk mendominasi Liga Italia.
Lantas, Van Gaal keputusan yang membiarkan kepergian Evra pun dipertanyakan oleh pelatih Man United saat ini, yaitu Jose Mourinho. Mou menyebut Man United telah melakukan kesalahan besar karena menjual Evra.
3. Rafael da Silva (Olympique Lyon)
Ryan Giggs mengaku kecewa dengan keputusan Van Gaal yang menjual Rafael ke Olympique Lyon. Menurut Giggs, Rafael merupakan salah satu dari tiga pemain Man United yang seharusnya tidak dijual begitu saja oleh Van Gaal.
Pemain asal Brasil itu kini menjadi pemain utama di Lyon dan kerap kali menjadi pemain penting dalam sebuah pertandingan. Keputusan tersebut tentu menjadi sebuah penyesalan bagi fans Man United yang melihat salah satu pemainnya dijual ke tim lain.
2. Angel di Maria (Paris Saint-Germain)
Kedatangan Di Maria dari Real Madrid ke Man United digadang-gadang akan menjadi pemain kunci kesuksesan The Red Devils di musim tersebut. Akan tetapi, pada kenyataan malah terbalik. Di Maria justru bermain buruk dan seakan-akan tidak memperlihatkan bagaimana pemain bintang bermain.
Di Maria pun memberikan alasan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut pemain berpaspor Argentina itu, semua kesalahan terjadi karena kebijakan Van Gaal. Menurutnya, Van Gaal memainkannya di posisi yang tidak sesuai dengannya. Alhasil, dia pun tak dapat mengeluarkan performa terbaiknya.
Apabila, kedua orang tersebut dapat lebih saling mengerti, maka seharusnya Di Maria masih berada di Old Trafford. Tentu Di Maria akan kembali menjadi pemain hebat sama persis dengan apa yang pernah ia perlihatkan saat masih di Madrid dan juga ketika membela PSG.
1. Wilfried Zaha (Crystal Palace)
Sebenarnya, Wilfried Zaha sudah jarang dimaikan sejak era David Moyes. Akan tetapi, Van Gaal lebih jarang lagi memainkan pemain berkebangsaan Pantai Gading itu, malahan ia menjual pemain tersebut di masa kepelatihannya.
Menurut mantan pemain Man United, Rio Ferdinand, The Red Devils telah kehilangan sosok pemain muda hebat saat menjual Zaha. Pernyataan Ferdinand itu pun didukung dengan hasil gemilang Zaha selama membela Palace sejak musim 2015. Zaha mampu menjelma menjadi sosok winger yang menakutkan bagi tim lawan.
Kurangnya waktu bermain bersama Man United diduga menjadi alasan utama mengapa Zaha tidak memperlihatkan performa apiknya tersebut. Namun, dengan dijualnya Zaha pada era Van Gaal membuat Man United kehilangan salah satu bibit pesepakbola terbaiknya.
0 comments: